Tahukah Anda, bank jaringan memiliki peranan penting dalam dunia medis? Meski begitu, di Indonesia perkembangan bank jaringan masih belum banyak. Tercatat, Indonesia baru memiliki tiga bank jaringan yakni di Jakarta, Batam, dan Padang.
Padahal seperti bank darah diperlukan oleh orang yang membutuhkan donor darah, bank jaringan juga dibutuhkan oleh pasien patah tulang.
Langkanya bank jaringan lebih disebabkan karena tidak adanya orang yang mendonorkan jaringan, layaknya mendonorkan darah. Sebab, donor jaringan umumnya dilakukan jika pendonor telah meninggal dunia.
Untuk itulah, peneliti Indonesia bernama Basril Abbas yang menjabat sebagai Kepala Bank Jaringan Riset Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) merintis riset bank jaringan dari tulang sapi sejak 1990.
“Riset ini mulanya dilakukan karena banyak kasus kecelakaan di Indonesia yang menyebabkan kerusakan pada tulang. Umumnya, kecelakaan menyebabkan tulang patah dan sampai sekarang belum ada orang yang mendonorkan tulangnya untuk membantu pasien patah tulang yang sebanyak 24 juta kasus per tahun,” kata Basril
dari 20 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa yang diterbitkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Tak hanya patah tulang, kerusakan gigi yang kasusnya mencapai 70 persen di Indonesia pun membutuhkan jaringan tulang. Menurut Basril, banyak yang harus mencabut giginya dan pemakaian gigi palsu juga tak murah.